Pages

Rabu, 18 Desember 2013

sejarah hostinger Di indonesia

Hostinger Indonesia, Hosting Gratis Berbahasa Indonesia

Hostinger adalah situs penyedia jasa hosting gratis dan berbayar yang didirikan pertama kali di Uni Eropa dan telah bergerak di bidang bisnis web hosting sejak tahun 2004. Server Hostinger berada di Icecolo, Manchester, UK (Inggris). Hostinger International LTD adalah perusahaan swasta yang didirikan dan terdaftar di Larnaca, Cyprus.
Pada tahun 2011 Hostinger membuka cabang di Indonesia dan hingga saat ini telah memiliki jumlah pelanggan sebanyak 50000 dan situs web aktif sebanyak 20000. Hostinger Indonesia merupakan perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, karena setiap hari jumlah pelanggannya bertambah rata-rata 400 pelanggan. Untuk Hostinger Indonesia, saat ini masih menyediakan hosting gratis, belum ada versi berbayarnya.
Berikut ini adalah beberapa fitur yang disediakan Hostinger Indonesia;
  1. Bantuan (support) menggunakan bahasa Indonesia.
  2. Disk space sebesar 2GB dan bandwidth sebesar 100GB per-bulan.
  3. Mendukung PHP dan MySQL.
  4. Tidak ada iklan dari Hostinger di situs pengguna.
  5. Penginstall otomatis (auto installer) dengan 50 script dan CMS di dalamnya.
  6. Website builder yang sangat mudah digunakan.
  7. Program afiliasi.
Kelimapuluh script dan CMS yang digunakan adalah, WordPress, Joomla!, phpBB, Simple Machines Forum (SMF), Coppermine, b2evolution, Mambo, MyBB, OsCommerce, Zen Cart, Concrete5, Drupal, Jcow, MediaWiki, Moodle, Open Blog, Piwigo, Piwik, Prestashop, PunBB, Advanced Electron Forum (AEF), BuddyPress, Contao, DotClear, Gallery, Lazarus, osTicket, Pligg, Sharetronix, Zenphoto, CMS Made Simple, Zikula, DokuWiki, TinyWebGallery, LimeSurvey, glFusion, kPlaylist, Podcast Generator, Feng office, Gregarius, PyroCM, BoxBilling, Chyrp, Pixie, AdaptCMS, Seo Panel, WebsiteBaker, Internet Media Manager, Tiki, PivotX.

Sumber : http://www.novalnakgesnex.blogspot.com/2013/12/18/hostinger-indonesia-hosting-gratis.html#ixzz2ntIAkoBn

sejarah singkat film animasi Di indonesia

Sejarah Singkat Film Animasi di Indonesia
Familiar dengan Mickey Mouse? Toy Story? Ice Age? Madagascar? Atau yang terbaru Minion dari Despicable Me? Well, kalau kamu mengenal semuanya, tahu, apalagi suka, tidak dipungkiri lagi kamu pencinta animasi a.k.a kartun.
Animasi boleh dibilang menjadi salah satu tambang emas di dunia hiburan. Film jenis ini selalu mampu meraih jumlah penonton yang besar sekaligus menyedot keuntungan yang tak sedikit. Bahkan, kini film animasi tidak lagi diproduksi hanya untuk anak-anak. Sudah ada animasi untuk remaja, bahkan dewasa. Film animasi “The Simpson” dan “Crayon Shinchan” contohnya. Meskipun tokoh utamanya juga ada anak-anak, mereka bukanlah tontonan yang ‘pas’ untuk anak-anak.
Film animasi yang dibahas di atas kebanyakan buatan Amerika. Meski demikian, bukan berarti gaung film animasi di Asia tidak membahana. Jepang, misalnya, telah mengembangkan film animasi sejak tahun 1913. Dalam perkembangan selanjutnya, Amerika dan Jepang banyak bersaing dalam pembuatan film animasi. Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang (anime) mempunyai jalan cerita yang menarik dan gaya yang khas.
Lalu bagaimana dengan sejarah film animasi di Indonesia? Pada tahun 1955 Indonesia sudah mampu membuat film animasi seiring dengan munculnya film berjudul “Si Doel Memilih” karya Dukut Hendronoto. Namun, saat itu animasi hanya dipergunakan untuk kepentingan politik saja. Film animasi 2 dimensi tentang kampanye pemilihan umum pertama di Indonesia itu menjadi tonggak dimulainya animasi modern di negeri ini.
Awal 70-an, terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang,Amerika dan lain-lain. Anima berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm, maraknya penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. Di sana terdapat beberapa film animasi seperti Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama).
Era 80-an ini anggap sebagai kebangkitan animasi Indonesia. Hal ini terbukti dengan maraknya film animasi diantaranya rimba si anak angkasa, yang disutradarai Wagiono Sunarto,  “Si Huma” yang merupakan animasi untuk serial TV, dan animasi PetEra.
Berlanjut ke tahun ’90-an, di tahun ini bertaburan dengan berbagai film animasi diantaranya Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara (kala itu masih menggunakan kamera film seluloid 35mm), kemudian ada serial Hela,Heli,Helo yang merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya. Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil. Di era 90-an ini banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari jepang seperti Doraemon dan Pocket Monster.
Pada era 2000-an, diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket Animation termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan, pada masa ini serial animasi cukup populer karena menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi. Pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah layar lebar diantaranya Janus Perajurit Terakhir, menyusul kemudian bulan Mei 2004 terdapat film layar lebar 3D animasi berdurasi panjang yaitu Homeland. Film animasi berdurasi 30 menit itu dianggap sebagai film animasi 3 dimensi yang pertama di Indonesia dan menjadi babak baru bagi dunia peranimasian di bumi Nusantara.
Itulah sejarah singkat tentang animasi di Indonesia. Tertantang untuk menjadi bagian dari sejarah animasi Indonesia? IDS | International Design School membuka program belajar animasi yang dibimbing langsung oleh Daniel Simon, animator muda Indonesia dibalik games populer ‘Need For Speed’, juga Deddy Wijaya, salah satu animator kartun terkenal ‘Garfield’. Bisa jadi kamu akan bekerja di proyek animasi Star Wars seperti alumni IDS.
Masa depan yang belum tergambar adalah tugas kamu. So, make it shine bright like a diamond!
Sumber: Perjalanan Animasi Indonesia
Gambar: Si Huma, Animasi Indonesia era 80an (dari YouTube)

sejarah film animasi

sejarah ANIMASI


Definisi animasi diambil dari kamus Oxford berarti film yang seolah hidup, terbuat dari fotografi, gambaran, boneka, dan sebagainya dengan perbedaan tipis antarframes, untuk memberi kesan pergerakan saat diproyeksikan (The Little Oxford Dictionary 19). Animate yang merupakan kata kerja dari bahasa Inggris berarti memberi nyawa.Animasi bukan teknologi yang baru lagi dan telah digunakan dalam berbagai film-film menarik. Namun demikian perkembangannya di Indonesia berjalan lambat sekali. Dari sekian banyak film animasi tiga dimensi yang beredar hampir semuanya adalah buatan luar negeri, bahkan sebagian besar masyarakat tidak mengetahui adanya karya lokal. Padahal hingga saat ini sudah ada dua film animasi tiga dimensi berdurasi panjang buatan anak negeri yakni “Homeland” dan “Janus Prajurit Terakhir”Sebenarnya Indonesia juga memiliki animator-animator handal, ironisnya karya mereka justru diekspor ke negara lain seperti yang dilakukan oleh Castle Animation di Jakarta. Permasalahannya adalah karena investor di Indonesia sendiri belum melihat animasi sebagai sektor yang menguntungkan (Wicaksono 25).Memperhatikan film-film animasi layar lebar yang beredar, hampir semuanya menggunakan satu teknik saja yaitu umumnya adalah animasi 3-D seperti yang biasa dilakukan Pixar studio, stop motion yang biasa dilakukan oleh Aardman, atau 2-D yang biasa dilakukan oleh Disney. Melihat kenyataan tersebut penulis disini ingin mencoba mengeksplorasi sebuah teknik animasi gabungan yang jarang dipakai. Menggabungkan dua teknik animasi yang berbeda sebenarnya tidak dimungkinkan pada tahap produksi atau tahap penganimasian namun dimungkinkan sebagai compositing di tahap pasca-produksi.Cerita dongeng berjudul “Gadis Gembala dan Penyapu Cerobong” karangan Hans Christian Andersen merupakan obyek yang menarik untuk dijadikan karya Tugas Akhir berbentuk film animasi pendek dengan teknik gabungan. Cerita ini adalah karya Andersen yang kurang populer sehingga belum pernah dibuat animasinya sama sekali. Alasan pemilihan cerita ini terletak pada jalan ceritanya yang memiliki kemampuan untuk menampilkan berbagai suasana emosi. Sehingga memungkinkan untuk ditampilkannya atau di visualkannya berbagai mood (suasana) dalam satu film yang bahkan hanya memiliki satu setting. Konkretnya adalah sebagai berikut • Suasana netral dimulai pada permulaan cerita dengan pengenalan tokoh.• Suasana tegang dimulai dari konflik yang mulai memuncak ketika sang gadis gembala dipaksa untuk menikah dengan tokoh antagonis cerita serta adegan ketika kedua tokoh utama melarikan diri.• Suasana yang gelap dan suram saat kedua tokoh utama masuk dalam laci meja untuk bersembunyi.• Suasna romantis dalam klimaks saat mereka mencapai puncak cerobong dilanjutkan dengan antiklimaks yaitu adegan di atap rumah • Suasana yang ceria dalam sebuah happy endingDengan keunggulan di atas, cerita ini merupakan sebuah cerita yang berpotensi menarik dan menantang untuk ditampilkan dalam format audio visual. Diperlukan sebuah perancangan yang matang untuk menghasilkan sebuah film yang memiliki aspek kontinuitas ketika di dalamnya memiliki adegan dengan mood yang berbeda-beda.

Sejarah Animasi
Animasi merupakan sutu teknik yang banyak sekali dipakai di dalam dunia film dewasa ini, baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dari suatu film, maupun bersatu dengan film live. Dunia film sebetulnya berakar dari fotografi, sedangkan animasi berakar dari dari dunia gambar, yaitu ilustrasi desain grafis (desain komunikasi visual). Melalui sejarahnya masing-masing, baik fotografi maupun ilustrasi mendapat dimensi clan wujud baru di dalam film live clan animasi.
Dapat dikatakan bahwa animasi merupakan suatu media yang lahir dari dua konvensi atau disiplin, yaitu film clan gambar. Untuk dapat mengerti clan memakai teknik animasi, kedua konvensi tersebut harus dipahami dan dimengerti.
Film, biasa dipakai untuk merekam suatu keadaan, atau mengemukakan sesuatu. Film dipakai untuk memenuhi suatu kebutuhan umum, yaitu mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan. Karena keunikan dimensinya, clan karena sifat hiburannya, film telah diterima sebagai salah satu media audio visual yang paling popular dan digemari. Karena itu juga dianggap sebagai media yang paling efektif.
Untuk dapat mempergunakan media film ada dua masalah pokok yang harus dihadapi, yaitu masalah teknis film clan masalah teknik mengemukakan sesuatu denga film atau biasa disebut teknik presentasi. Demikian juga dengan hal yang harus diketahui di dalam film animasi, yaitu masalah teknik animasi, dan masalah teknik mengkomunikasikan sesuatu dengan teknik animasi. Sering perkataan teknik berkomunikasi lebih akrab dikatakan seni berkomunikasi.
Di dalam kenyataannya memang hal ini sangat erat hubungannya dengan berbagai bidang kegiatan seni, baik visual maupun verbal atau teateral. Bagi seorang perencana komunikasi, kegiatan ini sangat penting dimengerti. Seorang pembuat film akan mengahadapi masalah teknik membuat film dan seni membuat film.
Semua hal yang tertulis di dalam pembahasan ini, bukanlah suatu batasan, melainkan suatu cara melihat dan ringkasan permasalahan yang harus dikembangkan.
Asal Mula Teknik Film AnimasiKeinginan manusia untuk membuat gambar atau santiran (image) yang hidup dan bergerak sebagai pantara dari pengungkapan (expression) mereka, merupakan perwujudan dari bentuk dasar animasi yang hidup berkembang. Kata animasi itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata animation, yang berasal dari kata dasar to animate, dalam kamus umum Inggris-Indonesia berarti menghidupkan (Wojowasito 1997). Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati; Suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak, atau hanya berkesan hidup.
Sebenarnya, sejak jaman dulu, manusia telah mencoba meng¬animasi gerak gambar binatang mereka, seperti yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol Utara, sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih; Mereka mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng,bison atau kuda, digambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk (Hallas and Manvell 1973:23).
Orang Mesir kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan gambar-gambar para pegulat yang sedang bergumul, sebagai dekorasi dinding. Dibuat sekitar tahun 2000 sebelum Masehi (Thomas 1958:8)
Lukisan Jepang kuno memperlihatkan suatu alur cerita yang hidup, dengan menggelarkan gulungan lukisan, dibuat pada masa Heian(794-1192) (ensiklopedi Americana volume 19, 1976). Kemudian muncul mainan yang disebut Thaumatrope sekitar abad ke 19 di Eropa, berupa lembaran cakram karton tebal, bergambar burung dalam sangkar, yang kedua sisi kiri kanannya diikat seutas tali, bila dipilin dengan tangan akan memberikan santir gambar burung itu bergerak (Laybourne 1978:18).
Hingga di tahun 1880-an, Jean Marey menggunakan alat potret beruntun merekam secara terus menerus gerak terbang burung, berbagai kegiatan manusia dan binatang lainnya. Sebuah alat yang menjadi cikal bakal kamera film hidup yang berkembang sampai saat ini. Dan di tahun 1892, Emile Reynauld mengembangkan mainan gambar animasi ayng disebut Praxinoscope, berupa rangkaian ratusan gambar animasi yang diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin menjadi suatu gerak film, sebuah alat cikal bakal proyektor pada bioskop (Laybourne 1978:23).
Kedua pemula pembuat film bioskop, berasal dari Perancis ini,dianggapsebagai pembuka awal dari perkembangan teknik film animasi(Ensiklopedi AmericanavoLV1,1976:740)
Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesat-nya di akhir abad ke 19. Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis membuat film animasi sederhana berupa figure batang korek api. Rangkaian gambar-gambar blabar hitam(black-line) dibuat di atas lembaran putih, dipotret dengan film negative sehingga yang terlihat figur menjadi putih dan latar belakang menjadi hitam.
Sedangkan di Amerika Serikat Winsor McCay (lihat gambar disamping) membuat film animasi “Gertie the Dinosaur” pada tahun 1909. Figur digambar blabar hitam dengan latar belakang putih. Menyusul di tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an; Max Fleischer mengembangkan “Ko Ko The Clown” dan Pat Sullivan membuat “Felix The Cat”. Rangkaian gambar-gambar dibuat sesederhana mungkin, di mana figure digambar blabar hitam atau bayangan hitam bersatu dengan latar belakang blabar dasar hitam atau dibuat sebaliknya. McCay membuat rumusan film dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik gerakan.
Fleischer dan Sullivan telah memanfaatkan teknik animasi sell, yaitu lembaran tembus pandang dari bahan seluloid (celluloid) yang disebut “cell”. Pemula lainnya di Jerman, Lotte Reineger, di tahun 1919 mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dari Perancis, di tahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan dengan figure yang berasal dari potongan-potongan kayu. Gambar berikut adalah tokoh “Gertie The Dinosaurs”, dan “Felix the Cat”
George Pal memulai menggunakan boneka sebagai figure dalam film animasi pendeknya, pada tahun 1934 di Belanda. Dan Alexsander Ptushko dari Rusia membuat film animasi boneka panjang “The New Gulliver” di tahun 1935.
Di tahun 1935 Len Lye dari Canada, memulai menggambar langsung pada film setelah memasuki pembaharuan dalam film berwarna melalui film”Colour of Box”. Perkembangan Teknik film animasi yang terpenting, yaitu di sekitar tahun 1930-an. Dimana muncul film animasi bersuara yang dirintis oleh Walt Disney dari Amerika Serikat, melalui film”Mickey Mouse”, “Donald Duck” dan ” Silly Symphony” yang dibuat selama tahun 1928 sampai 1940.
Pada tahun 1931 Disney membuat film animasi warna pertama dalam filmnya “Flower and Trees”. Dan film animasi kartun panjang pertama dibuat Disney pada tahun 1938, yaitu film “Snow White and Seven Dwarfs”.
Demikian asal mula perkembangan teknik film animasi yang terus berkembang dengan gaya dan ciri khas masing-masing pembuat di berbagai Negara di eropa, di Amerika dan merembet sampai negara¬negara di Asia. Terutama di Jepang, film kartun berkembang cukup pesat di sana, hingga pada dekade tahun ini menguasai pasaran film animasi kartun di sini dengan ciri dan gayanya yang khas.
Sikap Asas Film AnimasiFilm animasi berasal dari dua disiplin, yaitu film yang berakar pada dunia fotografi dan animasi yang berakar pada dunia gambar. Kata film berasal dari bahasa inggris yang telah di Indonesiakan, maknanya dapat kita lihat pada kamus umum Bahasa Indonesia:
“1 barang tipis seperti selaput yang dibuat dari seluloid empat gambar potret negative (yang akan dibuat potret atau dimainkan dalam bioskop); 2 lakon (cerita) gambar hidup;” (Poerwadarminfa 1984)
Secara mendasar pengertian film yang menyeluruh sulit dijelaskan. Baru dapat diartikan kalau dilihat dari konteksnya; misalnya dipakai untuk potret negatif atau plat cetak, film mengandung pengertian suatu lembaran pita seluloid yang diproses secara kimia sebelum dapat dilihat hasilnya; atau yang berhubungan dengan cerita atau lakon, film mengandung pengertian sebagai gambar hidup atau rangkaian gambar-gambar yang bergerak menjadi suatu alur cerita yang ditonton orang, bentuk film yang mengandung unsur dasar cahaya, suara dan waktu.
Sedangkan pengertian animasi secara khusus dapat kita simak pada ensiklopedi “Americana”:
“Animated, a motion picture consisting of series of invidual hand-drawn sketches, in which the positions or gestures of the figures are varied slightly from one sketch to another. Generally, the series is film and, when projected on screen, suggest that figures are moving” (Encyclopedia Americana vol. V1,1976).
Teknik film animasi, sperti halnya film hidup, dimungkinkan adanya perhitungan keceaptan film yang berjalan berurutan antara 18 sampai 24 gambar tiap detiknya.
Gambar yang diproyeksikan ke layar sebetulnya tidak bergerak, yang terlihat adalah gerakan semu, terjadi pada indra kita akibat perubahan kecil dari satu gambar ke gambar yang lain, adanaya suatu fenomena yang terjadi pada waktu kita melihat, disebut Persistence of Vision, sehingga menghasilkan suatu ilusi gerak dari pandangan kita.
Berbeda dengan film hidup, gambar diambil dari pemotretan obyek yang bergerak, lalu dianalisis satu persatu menjadi beberapa gambar diam pada tiap bingkai pita seluloid.
Sedangkan film animasi, gerak gambar diciptakan dengan menganalisis gambar per gambar atau kerangka demi kerangka oleh animator, lalu direkam gambar demi gambar atau gerak demi gerak dengan menggunakan kamera stop-frame, kamera yang memakai alat mesin penggerak frame by frame, yaitu alat penggerak pita seluloid bingkai per bingkai, dengan perhitungan waktu untuk tiap satu detik dibutuhkan 24 bukaan bingkai kamera untuk merekam gambar, gerak ke pita seluloid.

Beberapa Jenis Teknik Film Animasi
Berdasarkan materi atau bahan dasar obyek animasi yang dipakai, secara umum jenis teknik film animasi digolongkan dua bagian besar, film animasi dwi-matra (flat animation) dan film animasi tri¬matra(object animation).
Penggunaan Film Animasi
Penggunaan film animasi sebagai suatu bentuk pantara rupa rungu (audio visual medium), cukup berperan penting dalam menyebarkan pesan atau gagasan yang ingin disampaikan ke masyarakat luas. Film animasi dipakai pada:
1. Televisi komersial; Film animasi digunakan dengan tujuan komersial, seperti film Wan pada televise, sebagai sisipan di antara acara-acara program televise, berupa pesan-pesan pendek kepada pirsawan dan sebagai film hiburan.
2. Bioskop; Film animasi bisa sebagai film cerita panjang, film cerita pendek, dan film sisipan untuk Man pada bioskop.
3. Pelayanan Pemerintah; Film animasi digunakan sebagai film propaganda, film penerangan dan pendidikan.
4. Perusahaan; film animasi digunakan sebagai film hubungan masyarakat (public relations) seperti: film penerangan, film pendidikan dan film propaganda atau film Man pengenalan produk.

Jenis-jenis AnimasiAnimasi yang dulunya mempunyai prinsip yang sederhana, sekarang telah berkembang menjadi beberapa jenis, yaitu:
Animasi 2D, Animasi 3D, Animasi tanah Hat (Clay Animation), Animasi Jepang (Anime).
Software Pembuat Animasi
Di pasaran sekarang ini sudah banyak beredar softwarwe pembuat animasi, baik itu 2D atau 3D. Untuk lebih jelasnya perhatikan daftar dibawah ini yang disusun berdasarkan kriterianya.
Software Animasi 2 Dimensi:
Macromedia Flash, CoRETAS, Corel R.A.V.E., After Effects, Moho, CreaToon, ToonBoom, Autodesk Animaton (1990-an) dll
Software Animasi 3 Dimensi:
Maya, 3D Studio Max, Maxon Cinema 4 D, LightWave, Softlmage, Poser, Motion Builder, Hash Animation Master, Wings 3D, Carrara, Infini-D, Canoma dll
Perkembangan Animasi Di IndonesiaBagaimana dengan perkembangan Animasi di Indonesia sendiri? Pada tahun 1980-an, ada film animasi produk Indonesia yang jadi serial Televisi yaitu si Huma yang menjadi favorit anak-anak pada masa itu. Tahun 2004, merupakan sejarah bagi per-Animasian Indonesia dengan dibuatnya film cerita panjang animasi 3D pertama oleh Studio KasatMata Jogja bekerja sama dengan Kelompok Visi Anak Bangsa Pimp. Garin Nugroho, membuat film animasi 3D “Homeland” dengan sutradara Gangsar Waskito.
Berharap Kebangkitan Film Animasi Indonesia
Film animasi. Untuk urusan satu ini rasanya kita akan selalu menoleh ke Hollywood. Terutama bila kita bicara film layar lebarnya. Karena di sanalah film-film animasi menjelma jadi ikon baru produk box office. Sekedar memberi contoh, tatap saja film Ice AgeShrekSurf’s UpRatatouillePersepolis atau Kungfu Panda. Dan senangnya, kegairahan yang sama pun terjadi di ranah film animasi lokal. Bila saya perhatikan, hingga awal tahun ini pertumbuhan film animasi lokal telah menampakkan wajah sumringahnya.
Tapi mengerek kegairahan film animasi lokal bukanlah perkara sepele, siapapun tahu. Bisa jadi faktor yang melatarbelakangi kurangnya produksi film animasi kita adalah sisi bandrol produksi yang nyatanya tidak bersaing dengan menggarap film non-animasi. Ditambah minimnya teknologi dan SDM, sempurnalah hambatan-hambatan itu.
Padahal film animasi di Indonesia sebagai suatu industri yang berbasis seni sudah lama ada. Misalnya, tercatat di kalender 1955 film Si Doel Memilih karya Dukut Hendronoto telah menancapkan tonggak dimulainya sejarah animasi modern. Dilanjutkan oleh stasiun TVRI yang menampilkan program-program animasi di beberapa segmennya.
Hingga tahun 1970-an, film animasi semakin bermunculan, ditandai oleh film Si Huma yang cukup fenomenal. Bahkan, pada tahun 2000-an, film animasi layar lebar Homeland dan Janus Prajurit Terakhirsempat memberi kita harapan akan masa depan industri film yang bercikal bakal dari artwork komik ini.
Namun yang terlewatkan, industri film animasi Indonesia dari dulu senantiasa meletakkan film animasi sebagai konsumsi anak-anak (atau paling tidak remaja). Jarang sekali kita melihat film animasi Indonesia yang diperuntukkan bagi orang dewasa. Padahal kalau kita cermati, di awal perkembangannya, film animasi justru menyasar ke penonton dewasa.
Le dessin animé s’est d’abord adressé à un public d’adultes. Retenons Betty Boop, sex-symbol du dessin animé des années 30; Fritz the Cat, dessin animé paillard et subversif des années 60; l‘œuvre de Tex Avery, ironique et anticonformiste, et les tentatives expérimentales de Norman McLaren.” (Vanoye, 2002: 62)
Petikan di atas artinya kurang-lebih demikian, “Mula-mula film animasi ditujukan untuk publik dewasa. Kita ingat Betty Boop, simbol seks animasi di tahun 1930-an; Fritz the Cat, animasi yang mesum dan subversif pada tahun 1960-an; karya Tex Avery, ironis dan antikonformis, serta eksperimen-eksperimennya Norman McLaren.”
Meskipun akhir-akhir ini produsen-produsen film animasi besar di dunia sering membuat film animasi yang tidak ditujukan untuk kelompok penonton anak-anak, anggapan bahwa film animasi adalah untuk kaum anak-anak masih menjadi wacana dominan di masyarakat kita. Film animasi, lebih-lebih di Indonesia, selalu diasosiasikan dengan genre anak. Tapi, tunggu dulu! Ada sedikit yang perlu diluruskan di sini.
Animations are not a strictly-defined genre category, but rather a film technique, although they often contain genre-like elements.” (Dirks, www.filmsite.org/animatedfilms.html)
Begitulah, animasi sebenarnya hanya merupakan teknik penyajian (bukan genre!). Dengan begitu maka kategori-kategori yang ada merupakan hasil dari segmentasi khalayak. Di Indonesia ada tiga kategori menurut versi Lembaga Sensor Film (karena stasiun-stasiun TV ternyata memiliki versi sendiri), yaitu: semua umur, remaja dan dewasa. Pemeringkatan di Amerika Serikat lebih rumit, yaitu: G (general), PG(parental guidance), PG-13 (parental guidance dan usia penonton minimal 13 tahun), R (restricted), serta NC-17 (no one 17 and under admitted).
Namun syukurlah, karisma perfilman animasi Indonesia makin lama makin menguat. Ini saya simpulkan dari munculnya berbagai komunitas penggiat animasi. Sebut saja Anima (Asosiasi Animator Indonesia), Animator Forum, Ainaki (Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia), beserta komunitas-komunitas lain yang terbit untuk menampung aspirasi para animator.

Gejolak kebangkitan ini pun dikatrol oleh banyaknya festival film animasi yang digelar dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari Festival Film Animasi Indonesia, Festival Animasi Nasional, Festival Animasi Indonesia, Hello;Fest, dsb. Perhelatan-perhelatan tersebut kini tidak hanya didukung oleh pencinta animasi, melainkan juga oleh beberapa perusahaan hingga departemen dan kementerian di Indonesia.

Di antara berbagai festival itu, Festival Film Animasi Indonesia URBanimation sepertinya menjadi barometernya. Ajang dua tahunan yang terselenggara sebagai program kerja Komite Film Dewan Kesenian Jakarta ini telah menjadi agenda ASIFA (Association International du Film d’Animation) sejak tahun 2001. Tak heran jika perhelatan ini kemudian selalu dihadiri, didukung serta diramaikan oleh komunitas animasi dalam dan luar negeri.

URBanimation terbaru (edisi keempat) digelar 14-20 Januari kemarin di kawasan kompleks Taman Ismail Marzuki. Berbagai fringe events turut memeriahkan ajang bertema “Animation for Everybody” ini. Banyak komunitas animasi, studio film animasi, komunitas film independen, maupun para individu pembuat film animasi turun gunung untuk memarakkannya.

Panitia URBanimation 2008 sampai menerima 102 karya film dari berbagai kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Jambi, Palembang, bahkan dari peserta yang berdomisili di Singapura! Seluruh karya peserta tersebut kemudian disaring menjadi 30 film terbaik yang akan masuk penjurian final oleh Dwi Koen (praktisi animator senior), Candra Endroputro (sutradara film Janus: Prajurit Terakhir), dan Michael Gumelar (dosen DKV Universitas Multimedia Nusantara).

Melihat kian beragamnya latar budaya dari peserta, dewan juri festival pun mulai menerapkan sistem yang baik dalam mengelola para kreator film animasi, baik yang amatir maupun profesional. Panitia URBanimation 2008 memilah kategori kompetisi menjadi tiga, yaitu: Kategori Animasi Naratif dan Non Naratif, Kategori Animasi Terapan, dan Kategori Animasi Pelajar dan Mahasiswa.

Untuk mengukur keberhasilan pencapaian segi-segi teknik film animasi dengan hasil terbaik yang terangkum menjadi satu sistem industri animasi, dewan juri tersebut membagi kriteria penilaian menjadi empat: Teknis dan Prinsip Animasi, Inovasi, Storytelling dan Konsep, Desain Karakter, dan Sound dan Editing.

Selain festival film, juga terdapat Pameran Animasi yang menggambarkan perjalanan panjang karya animasi Indonesia, pemutaran film animasi dari dalam dan luar negeri, seminar diskusi, dan workshop yang juga menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri.

Rasanya minat para kreator film animasi di tanah air memang bakal terus berkembang. Bukan tidak mungkin dalam puluhan tahun (bahkan belasan tahun) kita bisa meraih kesejajaran dengan karya-karya kreator film animasi dunia. “Saudaranya” (film nasional Indonesia non-animasi) saja sudah menunjukkan produktivitas yang memuaskan pada tahun 2007 kemarin. Masa’ film animasi Indonesia masih malu-malu juga untuk tampil di depan publik?

sejarah "GOOGLE"

Google merupakan sebuah perusahaan Amerika Serika yang sangatlah terkenal karena mesin pencarinya yang juga dinamakan Google. Kantor pusat Google berada di Mountain View, California, disebut juga dengan "Googleplex".
Sejarah - Langsung ke Seputar Duo Pendiri Google


Google si mesin pencari yang sudah sangat terkenal khususnya bagi peselancara dunia cyber. Anda hanya perlu mengetik kata sandi yang diinginkan dan Om Google ini akan melacak dan mencari informasi terkait dengan kata sandi yang dimasukkan.

Kata Google sendiri berasal dari kata Googlo, yang diciptakan oleh Milton Sirotta, keponakan Edward Kasner seorang ahli matematika AS. Sirotta membuat istilah Googlo untuk menyebutkan angka 100 yang diikuti oleh angka 0 (nol).

Google memiliki latar belakang sejarah yang unik, ia lahir dari sebuah pertemuan dua pemuda pada tahun 1995, Larry Page  dan Sergey Brin. Larry Page adalah alumnus Universitas Michigan, sedangkan Sergey Brin merupakan seorang murid yang mendapat tugas untuk mengatar keliling Lary. Dalam pertemuan tanpa disengaja tersebut, duo pendiri Google ini sering terlibat diskusi panjang.

Pada diskusi-diskusi panjang kedua orang tersebut dipenuhi oleh perdebatan karena keduanya memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda, tetapi hal inilah yang justru melahirkan mesin pencari  ternama Google. Dari perdebatan-perdebatan karena perbedaan pemikiran mereka, menghasilkan sebuah pendekatan unik untuk bagaimana memperoleh kembali data dari set data yang sebegitu besarnya.

Di Januari 1996, Larry dan Sergey mulai melakukan kolaborasi dalam pembuatan search engine yang diberi nama BackRub. Setahun kemudian pendekatan unik ini mengangkat nama BackRub yang menyebar ke penjuru kampus. Hal ini terus disempurnakan hingga awal 1998 sambil mencari investor.

Tidak sia-sia hasil kerja keras mereka, mereka mendapat suntikan dana dari teman kampus mereka, Andy Bechtolsheim pendiri Sun Microsystems. Suntikan dana ini adalah hasil dari demo singkat ke Andy yang tak memilki banyak waktu.

Tapi suntikan dana itu tidak berlangsung dengan baik, suntikan dana yang diberikan Andy diberikan untuk perusahaan dengan nama Google, padahal saat itu perusahaan bernama Google belum didirikan oleh Sergey dan Larry. Hal ini pun menyebabkan duo pendiri Google ini tidak mungkin mencairkan cek tanpa ada lembaga legal bernama Google, sehingga mereka harus mencari suntikan dana lain dari keluarga, teman dan saudara hingga terkumpul 1 juta dolar. Google pun dapat didirikan secara resmi pada 7 September 1998 di Menlo Park, California.

Google mempunyai misi "untuk mengumpulkan informasi dunia dan menjadikannya dapat diakses secara universal dan berguna." Google sendiri memiliki suasana budaya perusahaan yang santai seperti filosofinya, yaitu "Kerja harusnya menantang dan tantangan itu harusnya menyenangkan" dan "Don't be Evil".
 
Seputar Duo Pendiri Google - Kembali ke Sejarah Google
duo pendiri google sergey brin dan larry page
gambar duo pendiri Google -  Larry Page (kiri) dan Sergey Brin (kanan)
1. Larry Page dan Sergey Brin awalnya bermusuhan

Sebagai orang-orang yang sama-sama cerdas, LP dan SB adalah dua orang yang sering berdebat satu sama lain, bahkan untuk urusan yang sangat kecil seperti siapa yang harus menutup pint atau siapa yan lebih dulu membaca koran. Tapi hal ini bukanlah hanya pertengkaran semata, tapi karena rasa kompetitif satu sama lain, hal ini diakhiri oleh tawa mereka bersama.


2. Pendiri Google pernah Frustasi
Setelah berturut-turut ditolak oleh investor seperti AltaVista, Excite dan Yahoo, LP dan SB frustasi. Mereka membuat PageRank Google dipenuhi rasa frustasi hingga akhirnya mereka berkembang. Hal ini tidak pernah dibayangkan oleh kedua pendiri Google ini bahwa Google dapat sebesar sekarang. Mereka hanya memikirkan untuk menyelesaikan kuliah seccepatnya sambil menjalankan Google. Bahkan Google pernah tidak dilirik selama 1 minggu.

3. LP dan SB pernah membercandai Eric Schmidt ketika pertama berkantor di Google.

Eric Schmidt, anggota direksi Google pernah dikerjai oleh duo pendiri Google ini dengan dibagi-bagikan  secara gratis kartu kredit perusahaan ke karyawan. Hal ini membuat Eric Schmidt pusing, dan mendapat pekerjaan baru untuk menarik kembali hal tersebut.
Bahkan ada saat dimana Eric dikerjai dengan tiba-tiba ada telepon umum, kulkas dan kursi pijat di ruang kerjanya. Jika Eric tidak punya selera humor, dia tidak akan tahan bekerja bersama dengan duo pendiri Google ini.

4. Cerita Palsu nama perusahaan Google berdasar pada Sergey Brin
Nama asli Google yang berasal dari kata Googol dikatakan bukan sumber asli Google melainkan karena kata "Go Girl!". Sergrey Brin  memperoleh ide tersebut ketika sedang menonton pertandingan olahraga cheerleader yang meneriakkan Go Girl! Go Girl (GoGel).

5. Larry Page ingin membuat Alat Trasporatasi otomatis, Sergey Brin membuat koloni di Mars.

Di kemudian hari, kedua ide ini berusaha diwujudkan dimana ide Larry dimulai dengan proyek mobil listrik sedangkan Sergey dimulai dengan Proyek Virgle.
6. Tanda ~ lebih kuat dari tanda * jarang dipakai
Tahukah Anda jika lambang ~ diketikkan di depan kata tertentu pada mesin pencari Google, berarti kita menginginkan Google untuk mencari semua data terkait kata sandi yang kitamasukkan beserta dengan sinonimnya.

Contoh ~motor, maka semua halaman yang mengandung kata motor dan sinonimnya, seperti motor show, sepeda motor akan ditampilkan.

Senin, 16 Desember 2013

kelebihan PHP

Menyambung Postingan sebelumnya tentang Pengertian dan Sejarah PHP serta Hubungan PHP dan HTML. kali ini saya akan membahas tentang kelebihan dari PHP. percuma dong, masak kita mau belajar PHP tapi tidak tahu kelebihannya. Oke gak usah banyak basa basi langsung saja kita simak.

Kelebihan PHP

Sebenarnya PHP mulai terlihat wah ketika situs – situs  e-commerce semakin berkembang. Karenanya situs-situs yang statis mulai semakin ditinggalkan karena dianggap sudah tidak memenuhi keinginan pasar, padahal situs tersebut harus tetap dinamis. Pada saat ini bahasa PERL dan CGI sudah jauh ketinggalan jaman sehingga sebagian besar designer web banyak beralih ke bahasa server-side scripting yang lebih dinamis seperti PHP.
Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan system database di dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah :
1. MySQL
2. Oracle
3. Sybase
4. PostgreSQL
5. Microsoft SQL Server
6. dBASE
7. IBM DB2
8. Interbase
9. ODBC
10. Unix DBM
11. dan lainnya
PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi seperti Windows 98/NT, UNIX, LINUX, Solaris maupun Macintosh. PHP merupakan software yang open source yang dapat anda download secara gratis dari situs resminya yaitu http://www.php.net.
Software ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS (Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga merupakan bahasa pemograman yang dapat kita kembangkan sendiri seperti untuk menambah fungsi-fungsi baru.
Keunggulan lainnya dari PHP adalah bahwa PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan bahkan HTTP. PHP dapat diinstal sebagai bagian atau modul dari Apache web server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache, di antaranya adalah :
1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi
2. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting .
3. Akses ke system database yang lebih fleksibel, seperti MySQL.
Itulah beberapa kelebihan atau keunggulan dari PHP yang dapat saya rangkum. Semoga anda semakin tertarik dengan PHP.

pengertian dan sejarah PHP

Bagi kita yang berkecimpung di dunia web developer tentu tidak asing lagi dengan istilah PHP. Artikel ini saya tujukan bagi para web developer pemula yang hendak belajar tentang PHP. Oke langsung saja kita bahas lebih lanjut tentang PHP.

Pengertian PHP

PHP sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari “Hypertext Preprocessor”, yang merupakan sebuah bahasa scripting tingkat tinggi yang dipasang pada dokumen HTML. Sebagian besar sintaks dalam PHP mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, namun pada PHP ada beberapa fungsi yang lebih  spesifik. Sedangkan tujuan utama dari penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web yang dinamis dan dapat bekerja secara otomatis.

Sejarah PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Jadi semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam webnya.
Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing’/Form Interpreter.
Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya telah dapat mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi 3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang softwarenya.
PHP versi 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya. Perubahan yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya Zend Engine yang dibuat oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan dari PHP scripting engine. Yang lainnya adalah build in HTTP session, tidak lagi menggunakan library tambahan seperti pada PHP. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server.
PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.  Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

sejarah wordpress

Sejarah Wordpress





 Sebelum kita melanjutkan ke Tutorial menggunakan Wordpress alangkah baiknya kita mengetahui sejarahnya Wordpress . Langsung saja

Sejarah Wordpress yang saya kutip dari wikipedia seperti ini 
Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramnya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2. WordPress muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap perangkat lunak sumber terbuka untuk blog.

 Keunggulan dan Fitur Wordpress

WordPress memiliki banyak keunggulan dan fitur untuk dunia blog, antara lain :
  • Gratis. Untuk mendapatkan perangkat lunak WordPress hanya perlu mengunduh dari situsnya tanpa dipungut biaya, bahkan untuk blog komersial sekalipun.
  • Berbasis kode sumber terbuka (open source). Pengguna dapat melihat dan memperoleh barisan kode-kode penyusun perangkat lunak WordPress tersebut secara bebas, sehingga pengguna tingkat lanjut yang memiliki kemampuan pemrograman dapat bebas melakukan modifikasi, bahkan dapat mengembangkan sendiri program WordPress tersebut lebih lanjut sesuai keinginan.
  • Templat atau desain tampilannya mudah dimodifikasi sesuai keinginan pengguna. Sehingga apabila pengguna memiliki pengetahuan HTML yang memadai, maka pengguna tersebut dapat berkreasi membuat template sendiri. Pengguna yang tidak mengerti HTML, tentu saja masih dapat memilih ribuan template yang tersedia di internet secara bebas, yang tentu saja gratis.
  • Pengoperasiannya mudah.
  • Satu blog WordPress, dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user). Sehingga WordPress juga sering digunakan untuk blog komunitas. Anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.
  • Jika pengguna sebelumnya telah mempunyai blog tidak berbayar, misalnya di alamat Blogger, LiveJournal, atau TypePad, pengguna dapat mengimpor isi blog-blog tersebut ke alamat hosting blog pribadi yang menggunakan perangkat lunak WordPress. Dengan demikian pengguna tidak perlu khawatir isi blog yang lama akan menjadi sia-sia setelah menggunakan perangkat lunak WordPress.
  • Selain pengguna yang banyak, banyak pula dukungan komunitas (community support) untuk WordPress.
  • Tersedia banyak plugin yang selalu berkembang. Plugin WordPress sendiri yaitu sebuah program tambahan yang bisa diintegrasikan dengan WordPress untuk memberikan fungsi-fungsi lain yang belum tersedia pada instalasi standar. Misalnya plugin anti-spam, plugin web counter, album foto.
  • Kemampuan untuk dapat memunculkan XML, XHTML, dan CSS standar.
  • Tersedianya struktur permalink yang memungkinkan mesin pencari mengenali struktur blog dengan baik.
  • Kemungkinan untuk meningkatkan performa blog dengan ekstensi.
  • Mampu mendukung banyak kategori untuk satu artikel. Satu artikel dalam WordPress dapat dikatogorisasikan ke dalam beberapa kategori. Dengan multikategori, pencarian dan pengaksesan informasi menjadi lebih mudah.
  • Fasilitas Trackback dan Pingback. Juga memiliki kemampuan untuk melakukan otomatis Ping (RPC Ping) ke berbagai search engine dan web directory, sehingga website yang dibuat dengan Wordpress akan lebih cepat ter index pada search engine.
  • Fasilitas format teks dan gaya teks. WordPress menyediakan fitur pengelolaan teks yang cukup lengkap. Fitur – fitur format dan gaya teks pada kebanyakan perangkat lunak pengolah kata seperti cetak tebal, cetak miring, rata kanan, rata kiri, tautan tersedia di WordPress.
  • Halaman statis (Halaman khusus yang terpisah dari kumpulan tulisan pada blog).
  • Mendukung LaTeX.
  • Mempunyai kemampuan optimalisasi yang baik pada Mesin Pencari (Search Engine Optimizer)

sejarah blogger





Pengertian Blog

Blog adalah kependekan dari Weblog, istilah ini pertama kali digunakan oleh “Jorn Barger” pada bulan Desember tahun 1997.Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara continue dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri.

Secara garis besar, Weblog dapat dirangkum sebagai kumpulan website pribadi yang memungkinkan para pembuatnya menampilkan berbagai jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis, kumpulan link internet, dokumen-dokumen , gambar ataupun multimedia

Para pembuat blog ini sering di sebut dengan nama Blogger. Melalui Blognya kepribadian Blogger menjadi begitu mudah dikenali berdasarkan topik apa yang disukai, apa tanggapan terhadap link-link yang di pilih dan isu-isu didalamnya oleh karena itu Blog bersifat sangat personal.

Perkembangan lain dari Blog yaitu ketika Blogger memuat tulisan tentang apa yang sedang di pikirkan, rasakan, hingga apa yang dia lakukan sehari-hari. Blog personal dapat di sebut juga Diary Online yang berada di Internet. Satu-satunya hal yang membedakan Blog Diary atau Jurnal yang biasa kita miliki adalah bahwa blog dibuat untuk dibaca orang lain.

Seiring perkembangan weblog dari waktu ke waktu, pengertian weblog juga akan berkembang seiring dengan ide - ide dan kemauan para Blogger.



Sejarah Blog

Blog pertama kemungkinan besar adalah halaman "What’s New" pada browser Mosaic yang dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993. Mosaic adalah browser pertama sebelum adanya Internet Explorer bahkan sebelum Nestcape..Kemudian pada Januari 1994 Justin Hall memulai website pribadinya "Justin’s Home Page" yang kemudian berubah menjadi "Links from the Underground" yang mungkin dapat disebut sebagai Blog pertama seperti yang kita kenal sekarang.

pada tahun 1998, jumlah Blog yang ada masih sangat sedikit. Hal ini disebabkan karena saat itu diperlukan keahlian dan pengetahuan khusus tentang website, HTML, dan web hosting untuk membuat Blog, sehingga hanya mereka yang berkecimpung di bidang Internet, System Administrator atau Web Designer saja yang kemudian menciptakan Blog-Blog mereka sendiri.

Hingga kemudian media blog pertama kali di populerkan oleh Blogger.com yang di miliki oleh PyraLab sebelum akhirnya PyraLab diakuisi ( di beli ) oleh google.com pada akhir 2002 yang lalu, Semenjak saat itu banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut.

Sampai akhirnya saat ini, tidak perlu menjadi seorang programmer untuk menjadi seorang Blogger, karena anda dapat menampilkan seluruh isi dalam web dengan mudah melalui menu editor yang telah banyak disediakan


Dasar Pemikiran Pembuatan Blog

Ada beberapa alasan bagi seseorang dalam membuat blog atau situs .Ada yang bertujuan untuk bisnis, ada pula yang bertujuan untuk non bisnis, berikut adalah maksud dari tujuan bisnis dan tujuan non bisnis :


Ø Tujuan non bisnis

Situs internet dapat dibuat berdasarkan atas tujuan nonbisnis dan dapat pula didasarkan atas kepentingan bisnis. Untuk nonbisnis adalah dimana pembuatan situs blog untuk memberikan ilmu gratis dari internet, berbagi ilmu dengan orang lain , melakukan penelitian bersama, atau sekedar memberi informasi tentang kehidupan pribadi baik di kantor atau di rumah melalui internet. Pembuatan situs untuk nonbisnis ini tidak terlalu mementingkan bisnis artiya sumber pembiayaan situs tidak terlalu dipermasalahkan oleh pembuat blog dikarenakan sudah memiliki sumber pendapatan yang lain.

Ø Tujuan bisnis

Bisnis adalah suatu entitas yang mana memliki tujuan untuk menghasilkan profit (keuntungan) tertentu.Bila kita melakukan suatu aktivitas bisnis di Internet maka tentu saja dalam rangka menghasilkan profit ( untung ) .Istilah dalam bahasa computer berbisnis di Internet disebut electronic commerce atau lebih dikenal dengan e-commerce. Oleh sebab itu sudah jelas bahwa untuk tujuan ini memerlukan usaha untuk mendirikannya, menjalankan serta memelihara usaha agar memperoleh profit minimal untuk operasional situs tersebut.


 Keuntungan penggunaan Blog

Begitu banyak keuntungan dari penggunaan blog, di bawah ini adalah salah satu dari kegunaan penggunaan blog :


  •  Melalui sebuah blog ,anda dapat memperluas hubungan antar teman ataupun kenalan hingga dapat membentuk suatu komunitas yang besar. 
  • Blog melebihi surat elektronik (Email), dikarenakan satu posting blog yang anda bahas, dapat dibaca oleh pengunjung blog yang tak terbatas jumlahnya. Beda dengan email yang hanya bisa dibaca oleh orang khusus yang anda kirimkan. Selain itu, pengunjung blog juga dapat dengan cepat memberikan respon terhadap posting blog anda melalui komentar yang dapat langsung dituliskan di blog tersebut.

Persiapan Sebelum Membuat animasi

Dalam membuat film pendek animasi membutuhkan persiapan yang cukup matang baik dari segi teknis , maupun non teknis

1. Cerita
    Sebelum membuat film pendek animasi kita harus menentukan dulu cerita apa yang akan diangkat ,

2. Bagaimana alur
    Hal ke dua adalah membuat storyboard ato alur yang akan diterapkan pada film pendek tersebut..

3. Skenario
    Meliputi percakapan karakter atau narasi dalam film tersebut. Kemudian setelah skenario sudah dibuat  suara para tokoh direkam ,

4. Pengambilang gambar.
    Harus tahu juga bagaimana pengambilan kamera angle yang tepat, dan gerakan karakter

5. Membuat cinematic storyboard
   Cinematic storyboard adalah video yang berisi alur cerita , storyboard, sound effect dan suara tokoh, Video tersebut cikal bakal dari pembuatan film pendek animasi. Cinematic storyboard sudah jelas akan alur dan cerita namun hanya berisi coretan gambar storyboard yang diubah menjadi video.

6. Setelah Semua selesai baru dilakukan proses post production
    yaitu modelling, texturing, rigging, animation dan rendering

TATA CARA MEMBUAT FILM PENDEK

Membuat film kita lebih OK!.
Berikut ini adalah beberapa hal penting yang harus kita perhatikan dalam membuat film pendek. Dengan mengikuti langkah-langkah yang akan diuraikan ini, maka kita dapat mengurangi beberapa hal yang tidak seharusnya kita lakukan. Meskipun begitu, ini merupakan saran-saran saja, dan dapat dikembangkan berdasarkan keahlian dan pengalaman. Take a look..
1. Apakah film Anda layak ditonton
Sebelum semuanya dimulai, maka selayaknya kita bertanya: apakah semua orang pasti menonton film yang akan kita buat ?. Jawabnya, No!. Artinya tidak semua orang ‘pasti’ akan menonton film kita. Sebelum menulis skenarionya, mari tanyakan kepada diri sendiri terlebih dahulu; mengapa orang harus menonton film yang akan kita buat.
2. Jangan mulai produksi tanpa adanya budget
Film, meskipun sederhana sangat membutuhkan biaya!. Besar biaya memang tidak terbatas, bisa besar bisa kecil. Dengan membuat prakiraan biaya (budget), maka kita akan lebih tahu apa yang harus kita lakukan dengan uang yang dimiliki. Produksi tanpa budget menyebabkan rencana-rencana tidak bisa diprediksi. Apalagi jika uang yang tersedia tidak mencukupi, bisa-bisa film yang sedang dikerjakan tidak selesai-selesai.
3. Minta persetujuan pihak-pihak yang terlibat
Sebelum shooting dilakukan, ada baiknya meminta persetujuan tertulis dari pihak-pihak yang terlibat didalam film, seperti aktor/aktris, music director, artwork, sponsor, atau siapa saja yang ingin berkontribusi. Bereskan dulu semua ini!. Karena kalau memintanya saat shooting dimulai, maka ‘kemangkiran-kemangkiran’ dari pihak-pihak tersebut akan terasa sulit dimintakan pertanggung jawabannya. Maka, do it Now!.
4. Buatlah film pendek yang memang pendek!
Penulis naskah dan/atau sutradara harus bisa memenuhi standar yang menyatakan bahwa sebuah film adalah film pendek. Bertele-tele dalam penyajiannya akan membuat penonton bosan. Jika itu film pendek..maka harus pendek. Meskipun sulit, tapi memang harus begitu. Standar film pendek adalah maksimal berdurasi 30 menit!.
5. Jika memakai aktor yang tidak professional, maka lakukan castingTidak lepas kemungkinan film pendek dibintangi oleh aktor/aktris yang tidak professional (amatir). Ini sih wajar-wajar saja. Apalagi mereka (mungkin) tidak dibayar. Tapi untuk memilih karakter-karakter pemain yang sesuai, wajib melakukan pemilihan peran (casting). Jangan memilih orang sembarangan apalagi casting baru akan lakukan beberapa saat menjelang shooting. Berbahaya!.
6. Tata suara sebaik-baiknya
Tata suara yang buruk pada kebanyakan film pendek (meskipun memiliki konsep cerita menarik) menyebabkan tidak nyaman ditonton. Gunakan perangkat pendukung tata suara seperti boom mike untuk mendapatkan hasil yang baik. Kalau gak punya, iya beli lah atau minimal pinjam aja…
7. Yakin OK saat shooting, jangan mengandalkan post-production
Saat ini semua film kebanyakan dikerjakan dengan kamera digital. Maka tidak sulit untuk memeriksa apakah semua hasil shooting sudah memenuhi sarat atau belum dengan melakukan playback. Periksa semua! frame dialog, tata suara, pencahayaan atau apa saja. Apakah sudah sesuai dengan kualitas yang diinginkan ?. Sangat penting; periksa setelah shooting, bukan pada saat pasca produksi.
8. Hindari pemakaian zoom saat shooting
Kameraman yang baik adalah yang bisa mengurangi zooming. Kecuali bisa dilakukan dengan sebaik mungkin. Mendapatkan gambar lebih dekat ke objek sangat baik menggunakan dolly, camera glider, atau lakukan cut and shoot!.
9. Hindari pemakaian efek yang tidak perlu
Sebuah film pendek banyak mengandalkan efek-efek seperti; memulai film dengan alarm hitungan mundur (ringing alarm clock), transisi yang berlebihan seperti dissolves/wipe, dan credit titles yang panjang. Pikirkan dengan baik, apakah hal-hal ini perlu ditampilkan atau tidak. Pilihan yang sangat bijak jika semua itu tidak terlalu berlebihan.
10. Hindari shooting malam di luar ruang
Suasana gelap adalah musuh utama kamera (camcorder). Pengambilan gambar diluar ruang pada malam hari sangat membutuhkan cahaya. Apabila tidak menggunakan lighting yang cukup maka hasilnya akan jelek sekali. Meskipun dapat melakukan color correction pada saat editing, tapi sudah pasti dapat menyebabkan noise dan kualitas gambar menjadi drop. Paling baik adalah merubah skenario menjadi suasana siang hari. Tidak akan mengganggu cerita toh?.
14 langkah membuat film sendiri !!!
Akhir-akhir ini, banyak yang memprotes para produsen sinetron Indonesia yang dianggap telah kehilangan daya kreatif sehingga akhirnya menyadur film yang diproduksi orang luar. Tapi, sebenarnya, bagaimana sih cara membuat film itu? Posting ini bukan sebuah pembelaan, dan bukan pula sebuah hujatan baru. Hanya ingin menunjukkan… Begini lho, caranya membuat film. Pada dasarnya, membuat film itu dapat dibagi ke dalam 14 tahapan. Apa saja?
1. IDE
Idealnya, IDE ini harus unik dan original. Tapi, memutuskan untuk menyadur sebuah karya orang lain itu juga termasuk sebuah IDE lho… Untuk mencari IDE, banyak cara yang bisa dilakukan. Melakukan pengamatan terus-menerus, jalan-jalan ke tempat yang aneh dan belum pernah didatangi manusia, nangkring di pohon asem di pinggir jalan sambil mengamati kendaraan yang lalu lalang, atau bahkan duduk santai di sebuah food court di suatu plaza atau mall. Melamun sendirian di dalam kamar (atau di kuburan) juga bisa mendatangkan ide, kok…
2. Sasaran
Setelah mendapatkan IDE, tentukan sasaran dari film yang akan dibuat. Koleksi pribadi? Murid SMU? Komunitas S&M? Para Otaku? Para Blogger? Siapa yang akan menonton film itu nantinya? Itu juga harus ditentukan dengan jelas di awal. Jangan sampai terjadi, film tersebut ditujukan untuk anak SMU tapi karena tidak disosialisasikan dengan jelas, akhirnya dipenuhi adegan berantem penuh darah ala film 300 nya Zack Snyder.
3. Tujuan
IDE dan Sasaran sudah ditetapkan. Yang harus dipastikan selanjutnya adalah tujuan pembuatan film. Ingin menggugah nasionalisme seperti Naga Bonar? Ingin mengajarkan betapa pentingnya keluarga? Ingin menyampaikan pesan terakhir sebelum nge-bom atau pesan anti-perang dalam Platoon? Ingin mendapatkan kepuasan pribadi seperti pembuatan film Passion of the Christ? Atau mengajarkan tentang harga dari sebuah kesombongan dalam Titanic?Apa & Kenapa?
4. Pokok Materi
Berikutnya adalah menyusun pokok materi. Apa sih pesan yang ingin disampaikan? Ungkapan cinta? Sekedar pesan mengingatkan bahaya merokok?
5. Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan yang menggambarkan cerita secara garis besar. Semacam ide awal gitu loh. Dari sinopsis ini, nantinya bisa dikembangkan menjadi cerita yang lebih detil.
6. Treatment
Tahapan ini adalah penggambaran adegan-adegan yang nantinya akan muncul dalam cerita. Tidak mendetil. Contoh treatment itu seperti ini…
Ada seorang perokok yang sedang merokok dengan santainya. Kemudian tiba-tiba dia batuk-batuk dengan hebat dan agak lama. Sebelum beranjak pergi, orang itu membuang rokoknya sembarangan. Tiba-tiba muncul api…
7. Naskah
Naskah adalah bentuk mendetil dari cerita. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan yang mendukung cerita (seting environment, background music, ekspresi, semuanya…). Contoh naskah itu, seperti ini…
FS. Ali mengayuh becak. Ais duduk merenung, tidak mempedulikan Ali yang bolak-balik menatapnya.
Ali : Dak usah dipikir lah, Mbak…
Ais : (kaget) Heh? Apa, Bang?
Tapi sebuah naskah juga harus disertai yang namanya dialog. Jangan njelaskan kesana-kemari tapi percakapannya nol (kecuali film bisu, tapi karena kita tidak sedang bicarain film bisu, kita tidak usah membicarakannya disini). Banyak sekali tipe dialog, tapi yang pasti, dialog yang baik adalah dialog yang yang bisa menjelaskan/menggambarkan suasana hati, keadaan, dan situasi yang dialami para karakternya, yang sedang terjadi dalam suatu scene adegan. Ada dialog yang sangat sederhana, sampai dialog yang sangat dalam hingga kita seakan-akan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh para pemain film yang bersangkutan, bahkan tak sedikit terdapat dialog yang konyol dan terkesan membodohi audiensnya. Banyak sekali macamnya. Tergantung kita ingin memakai yang seperti apa.
Contoh dialog bawah ini adalah potongan dialog dalam film Batman Begins, dimana kebanyakan dialog yang bertebaran sepanjang keseluruhan durasi film ini memiliki kekuatan di atas rata-rata & menurut saya ini adalah salah satu film dengan bahasa berat namun mudah dicerna, memiliki banyak makna dalam setiap scene adegannya, plot twist, serta jumping scene yang maju mundur, namun kita, para audiensnya, saya yakin bisa menerimanya atau bahkan ikut larut terbawa arus penceritaan didalamnya. Adapun potongan dialog tersebut adalah sbagai brikut:
(Sebuah scene di sebuah lift di dasar terowongan BatCave, ketika api menjilat-jilat panas nun jauh di atas sana)
Alfred : kenapa kita jatuh, Tuan Wayne?
Bruce Wayne : (diam keheranan sambil menatap Alfred)
Alfred : (Sambil tersenyum, ia menjawab) Supaya kita bisa belajar bangkit kembali.
Bruce Wayne : Belum hilangkah keyakinanmu padaku?
Alfred : (menjawab dengan suara lantang dan penuh rasa optimis, dengan tetap tersenyum) Tidak pernah.
8. Pengkajian
Pengkajian disini, adalah yang dilakukan oleh seorang ahli isi (content) atau ahli media. Yang dikaji, adalah apakah naskahnya sudah sesuai dengan tujuan semula? Dan hal-hal yang mirip seperti itu…
9. Produksi Prototipe
Proses ini dibagi jadi 3 sub-tahap, yaitu pra-produksi (penjabaran naskah, casting pemain, pengumpulan perlengkapan, penentuan dan pembuatan set, penentuan shot yang baik, pembuatan story board, pembuatan rancangan anggaran, serta penyusunan kerabat kerja), produksi (pengambilan gambar sesuai dengan naskah dan improvisasi sutradara), purna-produksi (intinya adalah editing).
10. Uji coba
Uji coba ini dilakukan dengan memutar prototipe di hadapan sekelompok kecil orang. Kalau produsen film besar, biasanya melakukan ini di hadapan para kritikus. Tujuannya adalah untuk mengetahui respon dari calon audiens.
11. Revisi
Setelah ada respon, maka dilakukan perubahan jika diperlukan. Karena itu lah, banyak film yang memiliki deleted scenes. Itu diakibatkan proses uji coba dan revisi ini.
12. Preview
Preview itu adalah pemutaran perdana, di hadapan para ahli isi, ahli media, sutradara, produser, penulis naskah, editor, dan semua kru yang terlibat dalam produksi. Tujuan dari preview ini adalah untuk memastikan apakah semuanya berjalan lancar sesuai rencana atau ada penyimpangan. Bisa dikatakan, bahwa preview ini adalah proses pemeriksaan terakhir sebelum sebuah film diluncurkan secara resmi.
13. Pembuatan Bahan Penyerta
Bahan Penyerta itu adalah poster iklan, trailer, teaser, buku manual (jika film yang dibuat adalah sebuah film tutorial), dan lain sebagainya yang mungkin dibutuhkan untuk mensukseskan film ini.
14. Penggandaan
Tahap terakhir adalah penggandaan untuk arsip dan untuk didistribusikan oleh para Joni (-inget Film Janji Joni-, tapi ini terjadi pada jaman dulu kala, waktu format film digital masih ada di angan-angan).
Nah, demikian lah proses produksi sebuah film. Dari awal sampai akhir, siap untuk didistribusikan. Jadi, apa lagi yang ditunggu? Mari kita produksi film-film berkualitas agar tidak dikatakan bahwa sineas Indonesia telah kehilangan kreatifitas dan tidak bisa memproduksi karya orisinil lagi. SEMANGAT!!!
N.B: Saya persembahkan hasil pemikiran saya selama setahun terakhir ini buat mereka, para MovieFreak & Moviegoers sejati. Saya merangkum dan menulis secara diam-diam blog saya ini tanpa sepengetahuan siapapun, sebelum saya add ke FS saya pribadi. Saya menyadari bahwa saya hanyalah mahasiswa yang peduli terhadap perfilman, bukan asli insan film, sehingga jika masih terdapat banyak kekurangan, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Walaupun begitu, inilah tulisan saya, inilah kumpulan artikel yang saya rangkum dan saya perdalam sendiri, dari berbagai media dengan segala keterbatasan waktu, pikiran, dan tenaga saya. Semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Salam.

10 LANGKAH MEMBUAT FILM PENDEK

Dalam membuat film pendek tidaklah sulit dan mahal. Membuat film pendek yang sederhana hanya membutuhkan biaya kaset dan biaya riset. Namun hal yang paling kuat sebelum membuat film pendek harus mempunyai ide cerita yang nanti bisa berkembang dan berkenlanjutan.
Kita harus menentukan fokus cerita dari film kita. Misalnya pada saat pesta ulang tahun. Maka, fokus ceritanya adalah pesta ulang tahun. Atau saat pergi ke tempat hiburan, fokus ceritanya ya tempat hiburan itu, misalnya, Suatu Hari di Dunia Fantasi/khayalan….
Setelah kita tentukan fokus cerita tinggal ikuti langkah-langkah ini
1. Riset Awal
Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin kita buat film. Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapi kalau mau sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internet atau bertanya kepada teman atau orang yang sudah mengalaminya. Kita catat data-data yang kita dapat tadi sebagai bahan referensi.
2. Siapkan Peralatan
Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera video apa pun beserta baterai dan charger. Jangan lupa bawa juga mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling penting, kaset-kaset kosong
3. Riset Lapangan
Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebih dalam dari riset awal yang sudah kita lakukan di rumah. Cocokkan data yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.
Caranya : bisa jalan, ngobrol, dan nongkrong! Santai dan berusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.
4. Buat Alur Cerita Kasar
Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film. Biasanya, dari hasil riset di lapangan, kita bisa mendapatkan sebuah ide yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dari ide awal kita di rumah. Misalnya, “Keseharian hidup badut di Dufan”. Kemudian, buatlah alur cerita kasar dari ide tersebut. Misalnya, tugas-tugas si badut di Dufan dan tempat-tempat wajib yang harus didatangi si badut.
5. Buatlah Sinopsis
Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari sinopsis kita bisa menentukan siapa saja yang harus kita wawancara, daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan daftar gambar-gambar (footage) yangdibutuhkan di luar wawancara.
6. Syuting atau Pengambilan Gambar
Dari hasil riset, kita sudah tahu di mana saja dan kapan saja orang-orangyang ingin kita wawancara berada. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk pengambilan gambar. Yang pertama, datangi dan minta izin mereka untuk melakukan wawancara. Ingat, jangan sekali-kali merekam wawancara tanpa izin! Tidak etis dan bisa bikin mereka tidak suka.
Kedua, jangan lupa menggunakan mikrofon tambahan ketika melakukan wawancara, apalagi kalau kita berada di tengah keramaian. Ketiga, gunakan daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan, tetapi jangan terlalu kaku, kita boleh bertanya hal-hal lain di luar daftar tersebut.
Keempat, buat suasana wawancara sesantai mungkin, bertanyalah seperti kita sedang mengobrol biasa. Sebab, keberadaan kamera video bisa membuat orang gugup, jaim, dan tidak bisa menjawab jujur.
Kelima, gunakan tripod bila wawancara berlangsung cukup lama dan tidak dilakukan sambil bergerak. Keenam, Selesaikan semua wawancara dari daftar orang yang sudah kita buat. Setelah itu rekam semua gambar yangsudah kita tulis dalam daftar footage kita. Kalau kita masih punya waktu dankaset cadangan, kita boleh kok merekam gambar-gambar tambahan lainyang mungkin nanti bisa berguna saat tahap editing.
Ketujuh, setelah semua selesai direkam. Periksa lagi semua daftar yang kita punya. Baca lagi sinopsis awal kita. Apa semua sudah cukup. Jangan sampai ada yang terlupa.
7. Buat Alur Cerita Final
Sesuaikan hasil catatan dengan hasil wawancara yang sudah kita buat. Masih sesuaikah? Harus diubahkah? Ke arah mana harus dikembangkan?
Hal ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara bisa banget menghasilkan data-data yang lebih banyak dan mungkin berbeda dari apayang sudah kita siapkan sebelumnya. Enggak masalah kok. Perbaiki danbuat sinopsis baru yang bisa disusun dari hasil rekaman yang sudah kita tonton berulang kali.
Setelah selesai, barulah sinopsis final ini bisa jadi panduan untuk mulai mengedit.
8. Mengedit Film
Mulai capture hasil rekaman yang sudah kita pilih sebelumnya ke dalam komputer menggunakan program editing yang biasa kita pakai. Setelah itu susun film kita berdasarkan sinopsis final yang sudah kita buat sebelumnya.
Masukkan footage-footage yang kita sudah rekam. Buat alur semenarik mungkin, jangan terlalu banyak wawancara yang bisa membosankan. Idealnya, panjang film 8-12 menit.
9. Musik Latar atau “Soundtrack”
Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan pakai musik orangsembarangan ya! Sebisa mungkin buat musik sendiri atau minta teman yangpandai membuat musik untuk membuatkan music
untuk film ini.
10. Terakhir, koreksi warna atau “color correction”
Masukkan opening title (pilih judul yang catchy dan bisa menggambarkan keseluruhan film), tambahkan credit title, mixing suara, wrap! Jadikan DVD biar bisa ditonton beramai-ramai.