manfaat rambut jagung
Selama ini Anda mungkin mencari solusi alami untuk mengatasi masalah batu empedu.Bisa jadi rambut jagung adalah pilihannya. Pasalnya, sebagai terapi awal, rambut jagung ternyata memiliki potensi besar untuk meluruhkan batu empedu. Beberapa uji laboratorium telah menguatkan dugaan itu.
Batu empedu secara medis diartikan sebagai timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil lainnya terbentuk dari garam kalsium.
Cairan empedu mengandung sejumlah besar kolesterol yang biasanya berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi jenuh karena kolesterol, kolesterol bisa tidak larut dan membentuk endapan di luar empedu.
Secara umum kasus ini banyak ditemukan pada wanita. Faktor risikonya antara lain usia lanjut, kegemukan, diet tinggi lemak, dan faktor keturunan.
Bila batu empedu secara tiba-tiba menyumbat saluran empedu, penderita akan merasakan nyeri di perut kanan atas atau di bawah bahu kanan.
Nyeri cenderung hilang-timbul dan dikenal sebagai nyeri kolik. Timbul secara perlahan dan mencapai puncaknya, kemudian berkurang secara bertahap.
Untuk mencegah gangguan ini tentu saja harus membatasi asupan kolesterol. Pasalnya, komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol. Jadi sebaiknya hindari makanan berkolesterol tinggi yang umumnya berasal dari lemak hewani.
Dalam tahap awal sebenarnya tak perlu pengobatan karena nyeri yang hilang timbul bisa diatasi dengan menghindari atau mengurangi makanan berlemak. Sebagai terapi tambahan, juga bisa memanfaatkan khasiat air rebusan rambut jagung.
Mengandung flavonoid
Rambut jagung dalam kehidupan sehari-hari lebih dilihat sebagai limbah dari industri pangan maupun rumah tangga. Padahal, seperti diungkapkan ahli tanaman obat Dr. Setiawan Dalimartha, sebagian besar masyarakat sudah memanfaatkan air rebusan rambut jagung sebagai obat tradisional untuk peluruh air seni dan penurun tekanan darah.
Penelitian mengenai kandungan kimia rambut jagung sayangnya masih terbatas dan belum banyak dipublikasi. Beberapa waktu lalu, Annisa Rahmayani dari Fakultas Farmasi Institut Teknologi Bandung mencoba menelaah kandungan kimia yang terdapat dalam rambut jagung. Dari percobaan ekstraksi simplisia rambut jagung ditemukan adanya kandungan flavonoid yang bermanfaat sebagai peluruh batu empedu.
Penelitian yang hampir sama juga dilakukan Endang Mahati dari Fakultas Kedokteran Univesitas Diponegoro, Semarang. Dalam uji laboratorium, ia memberikan infus berupa ekstrak rambut jagung kepada tikus percobaan.
Hasilnya, kristal urat sebagai salah satu penyebab batu ginjal pada tikus tersebut ternyata berkurang. Hasil ini memberikan gambaran positif akan potensi rambut jagung sebagai peluruh batu empedu tahap awal.
Manfaat air rebusan rambut jagung juga disampaikan oleh Halawatul Millati. Menurut perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai guru ini, manfaat rambut jagung ia dapat dari pengalaman seorang teman yang kebetulan mengalami gangguan batu empedu.
Atas saran teman ia pun merebus rambut jagung dengan air secukupnya. Setelah dingin baru disaring, lalu diminum.
"Awalnya ragu akan hasilnya, tetapi setelah sebulan rutin minum ramuan ini, keluhan nyeri yang biasanya muncul dua kali seminggu semakin berkurang. Sudah dua bulan ini jarang sekali nyerinya. Yang harus dipahami, ramuan ini sifatnya hanya terapi tambahan dan bermanfaat untuk stadium awal," sebutnya.
Pilih rambut dalam
Penjelasan serupa juga disampaikan Dr. Setiawan. Sebagai terapi tambahan, rambut jagung memang efektif untuk meredam gangguan batu empedu tahap awal. Bahkan, sangat dianjurkan dikonsumsi sebagai ramuan pencegah. Artinya, untuk batu empedu yang sudah stadium lanjut tentu harus dilakukan tindakan medis.
Meski begitu diingatkan Dr. Setiawan, untuk ramuan sebaiknya pilih rambut jagung yang masih segar. Maksudnya, pilih jagung yang segar dan ambil rambut jagung bagian dalam yang masih terbungkus pelepah jagung.
"Jadi bukan yang di luar. Karena rambut jagung bagian dalam jauh lebih bersih dan banyak mengandung zat yang bermanfaat," sebut ahli herba ini.
Sifat alami rambut jagung adalah dingin dan diuretik. Karena itu, selain dapat meluruhkan batu empedu, secara empiris juga biasa digunakan untuk menurunkan panas dalam.
Anda tertarik untuk mencoba? Tidak sulit kok mendapatkan rambut jagung, cara meramunya pun relatif mudah.
Meramu Si Bule
Gerakan go green telah merangsang banyak orang untuk memanfaatkan sampah atau limbah yang semula dianggapsama sekali tidak berguna. Rambut jagung yang mirip rambut orang Barat alias bule ternyata menyimpan manfaat bagi kesehatan.
Anda bisa mengambil untung dari limbah ini dengan cara meramunya seperti ini.
Peluruh batu empedu:
Siapkan 30 gram rambut jagung, rebus dengan air secukupnya. Setelah mendidih, saring airnya, lalu dinginkan. Saring kembali, dan setelah dingin dapat diminum. Minum ramuan ini sehari sekali.
Pereda panas dalam:
Siapkan 30-40 gram rambut jagung dan irisan daun pandan. Rambut jagung dan daun pandan direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin, saring, lalu diminum.
Peluruh kencing (diuretik):
Siapkan 30-50 gram rambut jagung dan satu rimpang jahe ukuran sedang. Rebus bahan-bahan dengan air secukupnya. Setelah dingin, saring. Boleh ditambah madu.
Batu empedu secara medis diartikan sebagai timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil lainnya terbentuk dari garam kalsium.
Cairan empedu mengandung sejumlah besar kolesterol yang biasanya berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi jenuh karena kolesterol, kolesterol bisa tidak larut dan membentuk endapan di luar empedu.
Secara umum kasus ini banyak ditemukan pada wanita. Faktor risikonya antara lain usia lanjut, kegemukan, diet tinggi lemak, dan faktor keturunan.
Bila batu empedu secara tiba-tiba menyumbat saluran empedu, penderita akan merasakan nyeri di perut kanan atas atau di bawah bahu kanan.
Nyeri cenderung hilang-timbul dan dikenal sebagai nyeri kolik. Timbul secara perlahan dan mencapai puncaknya, kemudian berkurang secara bertahap.
Untuk mencegah gangguan ini tentu saja harus membatasi asupan kolesterol. Pasalnya, komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol. Jadi sebaiknya hindari makanan berkolesterol tinggi yang umumnya berasal dari lemak hewani.
Dalam tahap awal sebenarnya tak perlu pengobatan karena nyeri yang hilang timbul bisa diatasi dengan menghindari atau mengurangi makanan berlemak. Sebagai terapi tambahan, juga bisa memanfaatkan khasiat air rebusan rambut jagung.
Mengandung flavonoid
Rambut jagung dalam kehidupan sehari-hari lebih dilihat sebagai limbah dari industri pangan maupun rumah tangga. Padahal, seperti diungkapkan ahli tanaman obat Dr. Setiawan Dalimartha, sebagian besar masyarakat sudah memanfaatkan air rebusan rambut jagung sebagai obat tradisional untuk peluruh air seni dan penurun tekanan darah.
Penelitian mengenai kandungan kimia rambut jagung sayangnya masih terbatas dan belum banyak dipublikasi. Beberapa waktu lalu, Annisa Rahmayani dari Fakultas Farmasi Institut Teknologi Bandung mencoba menelaah kandungan kimia yang terdapat dalam rambut jagung. Dari percobaan ekstraksi simplisia rambut jagung ditemukan adanya kandungan flavonoid yang bermanfaat sebagai peluruh batu empedu.
Penelitian yang hampir sama juga dilakukan Endang Mahati dari Fakultas Kedokteran Univesitas Diponegoro, Semarang. Dalam uji laboratorium, ia memberikan infus berupa ekstrak rambut jagung kepada tikus percobaan.
Hasilnya, kristal urat sebagai salah satu penyebab batu ginjal pada tikus tersebut ternyata berkurang. Hasil ini memberikan gambaran positif akan potensi rambut jagung sebagai peluruh batu empedu tahap awal.
Manfaat air rebusan rambut jagung juga disampaikan oleh Halawatul Millati. Menurut perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai guru ini, manfaat rambut jagung ia dapat dari pengalaman seorang teman yang kebetulan mengalami gangguan batu empedu.
Atas saran teman ia pun merebus rambut jagung dengan air secukupnya. Setelah dingin baru disaring, lalu diminum.
"Awalnya ragu akan hasilnya, tetapi setelah sebulan rutin minum ramuan ini, keluhan nyeri yang biasanya muncul dua kali seminggu semakin berkurang. Sudah dua bulan ini jarang sekali nyerinya. Yang harus dipahami, ramuan ini sifatnya hanya terapi tambahan dan bermanfaat untuk stadium awal," sebutnya.
Pilih rambut dalam
Penjelasan serupa juga disampaikan Dr. Setiawan. Sebagai terapi tambahan, rambut jagung memang efektif untuk meredam gangguan batu empedu tahap awal. Bahkan, sangat dianjurkan dikonsumsi sebagai ramuan pencegah. Artinya, untuk batu empedu yang sudah stadium lanjut tentu harus dilakukan tindakan medis.
Meski begitu diingatkan Dr. Setiawan, untuk ramuan sebaiknya pilih rambut jagung yang masih segar. Maksudnya, pilih jagung yang segar dan ambil rambut jagung bagian dalam yang masih terbungkus pelepah jagung.
"Jadi bukan yang di luar. Karena rambut jagung bagian dalam jauh lebih bersih dan banyak mengandung zat yang bermanfaat," sebut ahli herba ini.
Sifat alami rambut jagung adalah dingin dan diuretik. Karena itu, selain dapat meluruhkan batu empedu, secara empiris juga biasa digunakan untuk menurunkan panas dalam.
Anda tertarik untuk mencoba? Tidak sulit kok mendapatkan rambut jagung, cara meramunya pun relatif mudah.
Meramu Si Bule
Gerakan go green telah merangsang banyak orang untuk memanfaatkan sampah atau limbah yang semula dianggapsama sekali tidak berguna. Rambut jagung yang mirip rambut orang Barat alias bule ternyata menyimpan manfaat bagi kesehatan.
Anda bisa mengambil untung dari limbah ini dengan cara meramunya seperti ini.
Peluruh batu empedu:
Siapkan 30 gram rambut jagung, rebus dengan air secukupnya. Setelah mendidih, saring airnya, lalu dinginkan. Saring kembali, dan setelah dingin dapat diminum. Minum ramuan ini sehari sekali.
Pereda panas dalam:
Siapkan 30-40 gram rambut jagung dan irisan daun pandan. Rambut jagung dan daun pandan direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin, saring, lalu diminum.
Peluruh kencing (diuretik):
Siapkan 30-50 gram rambut jagung dan satu rimpang jahe ukuran sedang. Rebus bahan-bahan dengan air secukupnya. Setelah dingin, saring. Boleh ditambah madu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar